Selasa, 28 November 2017

Kerajinan Bambu Klaten Bambu Mampu Pasar Ekspor tembus pandang


Kerajinan Bambu Klaten Bambu Mampu Pasar Ekspor tembus pandang

Eni Purwanti (32) salah satu warga Kampung Jambu Kulon RT -02 RW 10 Ceper Klaten, Rabu, menjelaskan bahwa dari bambu
Tongkat menggunakan pemikiran dan imajinasi dapat ditarik ke dalam patung-patung infanteri, angsa, sapi dan kanguru yang bisa diekspor.
ke Australia dan negara-negara Eropa. Tapi, kata Eni, usahanya mulai meningkat di awal tahun 2005 sampai sekarang yang mampu
menembus pasar ekspor seperti Australia dan negara-negara Eropa. Menurutnya, dengan memanfaatkan tiga karyawan, usahanya
bisa menghasilkan sekitar 500 bibit per minggu, sementara kebutuhan ekspor mencapai 2.000 bibit setiap bulannya. Namun, katanya, kira-kira banggo
Bahan baku bambu masih mudah didapat dari Gemolong Sragen, Weru (Sukoharjo), juga Sambeng (Gunung Kidul), sedangkan untuk kaki
sampah jati dari pabrik mebel lokal. "Kerajinan bisa dikirim ke Eropa oleh pelanggan di Bali, sedangkan klien dari
Australia datang sendiri ke Klaten untuk membeli, "katanya. Namun, Supriyadi menyatakan, 12 orang yang ada sekarang hidup dengan jumlah
pengrajin. Eni Purwanti menjelaskan dirinya mengejar atau memprakarsai usaha patung pinus bebek. Bisnis, produksi
sedikit segar dan melayani industri. Padahal, patung itu bisa dijual mencapai Rp150 ribu, dan kanguru sekitar Rp95
juta persen biji "Pasar permintaan mulai naik biasanya menjelang Natal ke Tahun Baru. Di sisi lain,
produksi sampai Februari masih dikemas pesanan, "kata Eni Purwanti. Serupa pengrajin Supriyadi mengatakan bahwa pasar
Permintaan barang pahat dari bambu banggol dari Jambu Kulon Klaten terus ramai hingga bulan ini. Berdasarkan dia,
Memang kendala yang dihadapi tentang tenaga kerja unik yang bisa berfungsi sebagai pengrajin patung bambu bambu. "Produk saya di
lingkungan pasar biasa menghiasi dan juga untuk souvenir orang asing di hotel, "jelasnya. Dia menjelaskan hal itu
Dengan permintaan luar biasa di luar negeri adalah persentase hingga ribuan rupiah dalam sebulan. Dia menjelaskan, barangnya masih mentah atau
tidak dicat atau dipnis dipasarkan antara Rp15 juta sampai Rp35 juta per biji, meski patung itu sudah bagus sampai Rp40 ribu.
Banyak orang di Kampung Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mampu memodifikasi "bambu bambu" menjadi
barang lucu yang memiliki nilai tambah dan dilengkapi untuk menembus pasar ekspor.Baca juga: map raport

Tidak ada komentar:

Posting Komentar