Berdasarkan sahibul atau cerita rakyat hikayat, kain sasirangan yang pertama dibuat adalah jika Patih Lambung Mangkurat bermeditasi selama 40 hari 40
malam di atas rakit balarut banyu. Menjelang akhir rakitnya, Patih datang ke daerah Rantau. Kota Bagantung. Dia melihat tumpukan
Dari buih dan dari dalam suara kotor seorang wanita, wanita itu adalah Putri Junjung Buih yang akan menjadi Raja di Banua ini.
Namun, hal itu hanya muncul ke permukaan jika persyaratan yang dipersyaratkan telah terpenuhi, yaitu bahwa istana Batung menyelesaikan masing-masing
hari dan juga kainnya bisa selesai per hari dijahit dan diacak-acak atau diwarnai oleh 40 putri dengan wadi / padiwaringin.
motif. Itu adalah kain calapan / sasirengan. Apakah Anda berpikir untuk membuat kain sasirangan sebagai suvenir? Ke Kampoeng
Sasirangan saja! Bersama dengan perkembangan contoh ini, kain sasirangan adalah pakaian yang dipersonalisasi tapi juga di Selatan
Pakaian Kalimantan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kain Sauirangan sering digunakan sebagai bahan untuk pakaian wanita dan pria biasa,
apakah tidak resmi atau resmi Apalagi, sasirangan terlihat pada barang kebaya lainnya, asesoris, gorden, taplak meja,
saputangan, sprei, dan lain-lain. Desa Sasirangan masih menjadi tempat batik membuat kain sasirangan Banjarmasin dimana ini
Pembuatan batik ini memanfaatkan cara standar seperti kerajinan batik di Pulau Jawa. Menurut sejarah XII
abad ke abad XIV selama kekaisaran Dipa, Kalimantan Selatan terbukti menjadi semacam pakaian batik yang disebut Kain Calapan,
kemudian dikenal sebagai Kain Sasirangan. Banjarmasin terkenal karena kerajinan kain Sasirangan nya. Kamu tertarik
Memboyongnya sebagai suvenir bisa langsung mampir ke pusat pengrajin di Kampoeng Sasirangan. Ada banyak pilihan! Itu
Kain sasirangan biasa digunakan dalam upacara adat. Kain ini awalnya digunakan untuk terapi bagi individu
terkena penyakit (pamintaan). Di awal masa kain sasirangan sebagai busana standar umumnya ikat kepala (laung),
sabuk untuk pria dan karena syal, blus, atau udat (kemben) untuk wanita. Desa Sasirangan terletak di Jalan Seberang Masjid
Kampung Melayu, sejak tahun 2010 ini digunakan di antara memorabilia souvenir benda kerajinan dan fashion sasirangan. Sasirangan
Pendirian desa dari Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin ini bertujuan untuk memudahkan pembeli disamping a
sarana pembinaan usaha menengah dan kecil yang bersifat mikro. Kain Sasirangan awalnya digunakan atau dipercaya untuk penyembuhan
Bagi orang yang terkena penyakit (pamintaan). Sebagai bahan pewarna yang diambil dari bahan pewarna alami seperti jahe, minyak pohon pisang,
daun pandan dll. Keunikan kain ini terlihat dari banyaknya alasan yang melimpah dan bervariasi. Judul sasirangan
itu sendiri berasal dari kata sirang (bahasa daerah) yang menandakan berlabuh atau diikat dengan tangan dan benang yang ditarik atau dari segi
Bahasa jahitan dikenal sebagai dijelujur.Baca juga: plakat wisuda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar